Pada tahun 1964, Jepang akan menjadi
tempat terselenggaranya Olimpiade.
Pemerintah mulai menata Jepang dengan
modernisasi. Termasuk sekolah Umi
(perempuan), yang mana sekolahnya itu
memiliki Club House yang berada dalam sebuah bangunan bergaya arsitektur
Perancis yang sudah tua, akan ikut
dirubuhkan dan akan dibangun menjadi
lebih modern. Namun, para anggota Club
House yang terdiri dari beberapa klub
tersebut menentang perubuhan bangunan tua itu. Shun (laki-laki), dialah yang bisa
dianggap memimpin gerakan penolakan
modernisasi Club House. Shun berkata,
“Tak ada masa depan tanpa masa lalu.”
Hal itu membuat Umi tergugah untuk
membantunya menentang kepala sekolah yang menetapkan kebijakan itu. Shun
bersama Umi, berencana membersihkan dan
merapihkan Club House tersebut agar tak
terlihat seperti gudang lagi. Mereka
berharap dengan kondisi bangunan yang
baik, kepala sekolah akan urung untuk merubuhkannya.
Dari kerjasama mereka untuk
mempertahankan bangunan itu, justru
kedekatan mulai terjalin diantara mereka.. |